Candi-candi Abad Ke-8-10 Masehi: Ekspresi, Religi, Estetik dan Raja
>| Penulis: Prof. Agus Aris Munandar, Agi Ginanjar
>| ISBN cetak: (Dalam proses pengajuan)
>| Bahasa: Indonesia
>| Publisher: Karacitra Indonesia
>| Jumlah Halaman: 320 halaman
>| Ukuran: 23 x 28 cm
>| Jilid: Jahit benang
>| Jenis Kertas Isi : HVS 80 gr
>| Jenis Kertas Sampul: Art Karton 260 gr
Sinopsis
Indonesia memiliki masa Klasik, yaitu suatu masa ketika pencapaian-pencapaian dalam bidang kebudayaan pertama kali dikembangkan, untuk kemudian terus bertahan dan semakin maju hingga sekarang. Masa Klasik Indonesia adalah masa ketika agama Hindu dan Buddha berkembang dalam masyarakat sekitar abad ke-5—15 Masehi. Dalam masa itu dikembangkan sistem tulisan, pemerintahan kerajaan, penataan wilayah, arsitektur keagamaan, seni rupa (arca, relief, ukiran), sistem pengajaran, seni sastra (kakawin dan kidung), dan lain sebagainya. Berdasarkan tinggalan datanya Masa Klasik Indonesia dibagi dua, yaitu masa Klasik Tua yang berkembang antara abad ke-5—10 M dan Masa Klasik Muda antara abad ke-11—15 M. Buku ini membicarakan perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di masa Klasik Tua, peninggalannya berupa data arkeologis yang banyak ditemukan di wilayah Jawa bagian tengah. Dalam pada itu di luar Jawa bagian tengah terdapat juga peninggalan masa Klasik Tua, seperti di Jawa bagian barat, timur, Bali, dan Sumatera, namun tidak menjadi bagian yang dibincangkan dalam buku ini. Selain membahas candi-candi, dibahas pula agama Hindu dan Buddha sebagai dasar konsepsi dibuatnya candi, stupa, arca, relief, dan artefak lainnya. Hal yang dibicarakan adalah estetika dalam ekspresi seni, terutama seni rupa, serta peran para raja yang tentunya berada di balik pembangunan monumen dan artefak keagamaan Hindu-Buddha.